Umumnya orang beranggapan bahwa tidur malam
yang baik memerlukan waktu sekitar enam hingga delapan jam sehari. Tetapi
ketahuilah bahwasanya pendapat ini ditentang oleh para saintis barat seperti dr
Ray Meddis, seorang Profesor di Department of Human Sciences, England
University of Technology yang mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya perlu
tidur malam selama tiga jam.
Waktu tidur bisa dibagi kedalam dua bagian
yaitu tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya terjadi pada tidur lelap (deep
sleep). Manusia perlu berlatih untuk bisa tidur lelap karena tidur ayam adalah
masa berangan-angan yang sebenarnya hanya membuang waktu saja. Tidur yang
sebenarnya ialah ketika tidur lelap dengan mengacu pada kajian saintis barat
yaitu cukup selama tiga jam.
Kita
merasakan bahwa tidur malam kita selalu tidak cukup. Ini disebabkan karena kita
tidak terlatih atau mengikuti aturan yang benar ketika kita tidur. Apabila
seseorang atlet (atlet lari,misalnya) ketika hendak mengikuti lomba lari maka
dia akan berlatih mungkin sekitar setahun sebelum perlombaan itu dimulai.
Dengan demikian dia berharap bisa menjadi juara. Demikian juga dengan kita,
harus melatih diri kita tidur sesuai aturan yang baik
Menurut
kajian ahli pengobatan barat, sebelum kita pergi tidur, pertama-tama kita akan
merasa mengantuk (drowsiness) di mana suhu badan kita akan menurun. Dengan
mengatur waktu tidur dan menggunakan termometer kita bisa melatih diri kita
untuk tidur bila perlu. Tidur yang teratur dapat mengefektifkan waktu kita
terutama untuk beribadah di malam hari serta untuk mengerjakan hal lainnya. Di
dalam Al-Quran disebutkan ada segolongan manusia yang masuk surga karena ibadah
malamnya dengan mengurangi waktu tidur malamnya.
Firman
Allah dalam Al-Quran yang bermaksud :
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (Surah Az-Zariat ayat 15-18)
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (Surah Az-Zariat ayat 15-18)
Rasulullah
SAW telah memberikan contoh yang baik bagaimana tidur yang benar lengkap dengan
doa-doanya. Sebagai ringakasan mungkin kita bisa latihan untuk tidur malam
seperti :
1.
Makan malam sedikit saja cukup sekedar supaya tidak lapar. Jika kita makan
malam yang banyak maka akan
menyebabkan kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur
2. Tunaikan Sholat Isya’ sebelum tidur.
3. Bersihkan tempat tidur seperti seprei, bantal,kasur dan lain-lain dari kotoran.
4. Amalkan doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
5. Kurangi waktu tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk bulan pertama latihan; pada bulan kedua kurangi waktu tidur malam menjadi enam jam sehari, seterusnya pada bulan ketiga menjadi lima jam sehingga kita bisa tidur untuk waktu tiga jam saja.
2. Tunaikan Sholat Isya’ sebelum tidur.
3. Bersihkan tempat tidur seperti seprei, bantal,kasur dan lain-lain dari kotoran.
4. Amalkan doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
5. Kurangi waktu tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk bulan pertama latihan; pada bulan kedua kurangi waktu tidur malam menjadi enam jam sehari, seterusnya pada bulan ketiga menjadi lima jam sehingga kita bisa tidur untuk waktu tiga jam saja.
Cara
bangun tidur juga ada hal perlu diikuti untuk menjaga kesehatan dan
menghindarkan diri dari pelbagai penyakit. Umpamanya kita yang suka bangun
tidur terus langsung melompat dari tidurnya maka beresiko terkena penyakit
jantung dan bisa menyebabkan meninggal. Demikian menurut pendapat seorang
doktor dari china – dr Huang Guoxiong dari Badan Pengobatan Lioning.
Pendapat
Ahli Sastra Barat
Ada
juga ahli sastra barat yang menceritakan mengenai pentingnya mengurangi tidur
untuk mencapai kinerja yang baik. Bila ditanya apakah rahasia kesuksesan
mereka? Mereka menjawab: ” the woods are lovely, dark and deep but i have
promises to keep and miles to go before i sleep.” maksudnya ” taman itu indah,
gelap dan tebal tetapi saya mempunyai aturan yang harus dilaksanakan terlebih
dahulu sebelum saya tidur.”
“the
heights by great men reached and kept were not attained by sudden fight. But
while their companions sleep were toiling upwards in the night.” – Longfellow
maksudnya ” pencapaian kerja yang tinggi oleh orang-orang ternama/sukses tidak
didapati serta merta tetapi mereka bekerja keras sehingga larut malam pada
waktu teman-temannya/yang lain sedang nyenyak tidur.” ini jelas menunjukkan
mereka meminimalkan waktu tidur untuk mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.
Rahasia
Sholat Tahajud
Sekarang
kita kembali kepada perbincangan tentang Sholat Tahajud. Apakah kebaikan dan
kelebihan yang kita peroleh dari mengerjakan sholat tahajud sementara yang lain
sedang nyenyak tidur!?
Dari
sisi logis, mungkin kita tidak mengerti bahwa perintah Allah itu mendatangkan
kebaikan. Sesungguhnya Sholat Tahajud meneguhkan iman kita, jiwa kita, mental
kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan lain-lain.
Kemudian
dari sisi sains pengobatan, kita akan menyedot oksigen di atmosfer bumi sekitar
jam tiga pagi hingga terbit matahari dan menggerakkan otot-otot di dalam badan
kita yang akan menyegarkan badan dan melancarkan aliran darah ditubuh kita.
Kedua
hal tersebut, yaitu oksigen dan gerakan otot sangat penting bagi kesehatan tubuh
manusia. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas matahari terbit dan
tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini
yang dapat menikmati oksigen tersebut.
Coba
kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika sholat. Secara kasar, pertama kita
berdiri tegak (qiyam) kemudian mengangkat kedua tangan bertakbir dan meletakkan
tangan di atas dada – kita telah membesarkan rongga dada kita sehingga
paru-paru akan terasa lapang serta menggerakkan otot di kedua belah tangan.
Ketika
ruku’ dengan badan membungkuk ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut
dan punggung mendatar (parallel to the ground) sekaligus menggerakkan ruas-ruas
tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang tungkai.
Ketika
sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di atas otot-otot kedua tangan,
kaki. Dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat saja pada waktu
sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan.
Setelah
itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan sesudah
itu kita berdiri kembali. Dalam gerakan badan kali ini secara automatik kita
telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut,
punggung, paha, kaki bagian bawah dan otot-otot lainnya. Selain itu kita juga melakukan
dua jenis duduk – pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua
jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal paha, selangkangan, jari-jari kaki
dan lain-lain.
Ketika
kita memberi salam, kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.
Kalau kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa dan gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat Tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.
Kalau kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa dan gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat Tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.
“dan
pada sebagian malam hari bersembahyang Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu: Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
(QS Al-Isra’; 79)
“sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang
mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya
mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka
sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon
ampun kepada Allah.” (QS Az-Zariat; 15-18)
“Dan
pada sebagian malam bertahajudlah sebagai tambahan ibadah bagimu. Mudah-mudahan
Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji “. (QS Al Isra’; 79).
“Orang
yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya
dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS Ali ‘Imran; 17).
Mengapa
Allah menyuruh kita bangun di tengah malam untuk melaksanakan Shalat Tahajud?
Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang
bertahajud di tengah malam akan diangkat Allah ke tempat yang terpuji?
Rasulullah
SAW bersabda:
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi).
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi).
Beberapa
Data Ilmiah Tahajud:
1.
Dr. Abdul Hamid Diyab dan Dr. Ah Qurquz mengatakan,Shalat malam dapat
meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh terhadap berbagai penyakit yang
menyerang jantung, otak dan organ-organ tubuh yang lain. Karena orang yang
bangun tidur malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan
terlalu lama yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyumbatan
pembuluh darah. Aktifitas Shalat malam, untuk menghadap Allah Sang Pencipta,
akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang
dialami.
2.
Bangun malam dapat menjadikan tubuh bugar dan bersemangat, serta terhindar dari
penyakit punggung pada usia tua. Dalam salah satu penelitian medis terbukti
bahwa orang-orang yang terbiasa Shalat malam relatif lebih aman dari serangan
penyakit pada tulang punggung dari pada orang-orang yang tidak shalat malam.
3.
Shalat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup
besar, dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai
strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Sebagaimana juga dijelaskan
Dr.M.Soleh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap ketahanan tubuh
seseorang. Dan stres, baik fisik maupun psikis menyebabkan terjadinya
pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari tubuh yang
lebih cepat.
4.
Dalam bidang bio-teknologi, Shalat Tahajud dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan respon ketahanan tubuh dan menghilangkan rasa nyeri pasien yang
terkena penyakit kanker. Dalam bidang ini pula Shalat Tahajud dapat
meningkatkan respons emosional positif yang efektif dalam menegakkan anastesis
pra bedah.
5.
Shalat Tahajud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusuk, tepat, ikhlas
dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif. Dan
respons emosi positif (positive thinking) dapat menghindarkan reaksi stres.
Mengapa
harus tengah malam?
Kata
Tahajud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajud dipahami
al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan Shalat. Shalat ini juga
dinamakan Shalat lail/Shalat malam, karena dilaksanakan di waktu malam yang
sama dengan waktu tidur. Apa rahasia bangun di tengah malam untuk Shalat
Tahajud?
Hal
ini telah dijawab Allah pada QS Al-Muzzammil; 6-7, yang artinya kira-kira:
“Sesungguhnya bangun diwaktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada dua hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
“Sesungguhnya bangun diwaktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada dua hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Apalagi
Shalat Tahajud adalah Shalat sunnah, Insya Allah orang yang melaksanakan shalat
sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan motivasi yang kuat.
Lain halnya dengan Shalat wajib, tidak jarang kita melaksanakan Shalat wajib
hanya sekedar “gugur kewajiban”. Shalat Tahajud dilakukan harus setelah tidur,
meskipun sejenak.
Apa
manfaatnya?. Rasulullah SAW sangat memperhatikan hak-hak yang harus didapat
tubuh kita. Bahkan ditegaskan bahwa kita wajib memenuhi hak-hak yang harus
diperoleh tubuh kita dan di antaranya adalah hak untuk tidur.
Sabda
Rasulullah: “Puasa dan berbukalah, Shalat dan tidurlah karena sesungguhnya
tubuhmu punya hak yang harus kau penuhi dan sesungguhnya matamu punya hak yang
harus kau penuhi dan istrimu (pasanganmu) punya hak yang harus kau penuhi”.
(HR. Al-Bukhari).
Tidur
adalah keadaan istirahat alami pada berbagai makhluk hidup, termasuk manusia.
Pada manusia, tidur adalah penting untuk kesehatan. Tanda-tanda kehidupan
seperti kesadaran, denyut jantung dan frekuensi pernafasan mengalami perubahan,
yaitu mengalami penurunan atau perlambatan. Dalam tidur normal biasanya fungsi
saraf motorik dan saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi
dengan sistem saraf pusat akan diblokade/dihambat, sehingga pada saat tidur
cenderung untuk tidak bergerak dan daya tanggap berkurang.
Saat
bangun tidur pasti pikiran kita lebih terang. Bayangkan dalam 1 hari, jantung
kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri,
urat darah halus/kapiler dan juga pembuluh vena. Tanpa kita sadari rata-rata
sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan
otot-otot besar sebanyak 750 kali dan mengoperasikan 14 miliar sel otak. Dan
tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan, karena terjadi
proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi
dengan sangat baik. Sangatlah tepat jika Allah berkehendak agar Shalat Tahajud
dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang segar akan membantu kita lebih
khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca. Berkomunikasi di malam hari
kira-kira pukul 01:00 – 04:00 (sepertiga malam terakhir), secara umum akan
lebih baik.
Ini
dapat kita buktikan ketika melakukan komunikasi lewat ponsel di waktu tengah
malam atau berselancar mengarungi dunia maya lewat internet, kekuatan sinyal
yang dipancarkan akan lebih kuat, jelas dan cepat. Komunikasi kita dengan Allah
saat Tahajud, kira-kira dapatlah dianalogikan demikian. Disaat manusia terlelap
tidur diselimuti mimpi, kita mampu berkomunikasi dengan Sang Khalik dalam
keadaan pikiran tenang dan fisik yang segar, tentulah “komunikasi” akan terjadi
dengan “sinyal” yang kuat dan jernih. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya
berbasis pada pancaran energi.
Meditasi
dan Tahajud
Meditasi
berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran
sadar kita telah berhenti sepenuhnya. John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind
Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk
dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini dia
lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran
bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Tahajud
dan Hormon Stres
Prof.
Dr. Muhammad Sholeh, dari Surabaya, telah membuktikan satu dari sekian banyak
ilmu yang terkandung di dalam Al-Quran secara ilmiah menurut Ilmu Kedokteran
melalui penelitian disertasi dalam bidang Ilmu Kedokteran pada program
pascasarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Shalat Tahajud
Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu
Pendekatan Psikoneuroimunologi”.
Beliau
menyimpulkan, jika melakukan Shalat Tahajud secara rutin, benar gerakannya,
ikhlas dan khusuk niscaya (dengan seijin Allah SWT) akan terbebas dari penyakit
infeksi dan kanker. Penelitian ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman
Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang
sanggup menjalankan shalat Tahajud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi,
tinggal 19 siswa yang bertahan shalat Tahajud selama 2 bulan. Shalat Tahajud
dimulai pukul 02.00 – 03.00 sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4
kali dan ditutup shalat witir sebanyak 3 rakaat. Dan selanjutnya, hormone
kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di
Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).
Kadar
kortisol siswa yang shalat Tahajud dengan rutin berbeda dengan siswa yang tidak
melaksanakan Shalat Tahajud. Mereka yang Shalat Tahajud memiliki kadar hormon
kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang
kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi
masalah-masalah sulit dengan lebih stabil. Hormon kortisol adalah salah satu
hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan
stres. Dengan kadar hormon yang tinggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit
berkonsentrasi dan daya ingat kurang baik.
Dengan
Shalat Tahajud yang dilakukan secara rutin, ikhlas dan khusuk akan mampu
menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga akan
memiliki persepsi dan motivasi yang positif serta akan terhindar dari stres.
Mungkinkah itu maksud firman Allah pada QS Al-Isra’; 79 di atas tentang
diangkatnya para pelaksana Shalat Tahajud ke tempat yang terpuji? Allahu’alam
(Allah yang paling tahu). (Berbagai Sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar